Tugas 2
1. KARANGAN ILMIAH
& NON ILMIAH
2. METODE ILMIAH
3. PENYUSUNAN
SISTESIS
NAMA : WULAN PUSPITASARI
KELAS : 3EB07
NPM : 29213367
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2015
DAFTAR
ISI
1.
Tujuan
pembuatan karangan ilmiah ........................................ 2
2.
Bentuk-bentuk
karya ilmiah ..................................................... 2
3. Contoh Karangan Ilmiah .............................................................. 3
1.
Ciri-Ciri
Karangan Non Ilmiah.................................................... 3
2.
Jenis-jenis
Karangan Non Ilmiah.............................................. 3
3.
Perbedaan
Karangan Ilmiah dan Non Ilmiah............................ 4
C. Metode
Ilmiah
........................................................................ ............... 4
1.
Langkah-Langkah
Metode Ilmiah ............................................. 5
2.
Tujuan
Mempelajari Metode Ilmiah ........................................... 6
D.
Penyusunan
Sintesis.............................................................................. 7
1.
Pengertian
Sintesis................................................................ ........ 7
2.
Fungsi
Sintesis...................................................................... ......... 7
3.
Cara
Membuat Sintesis.................................................................. 8
Daftar Pustaka
.............................................................................................. 9
A.
KARANGAN
ILMIAH
Karangan
merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan
dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
Karangan
ilmiah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
Ada
berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian.
1. Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah
a) Memberi penjelasan
b) Memberi komentar atau
penilaian
c) Memberi saran
d) Menyampaikan sanggahan
e) Membuktikan hipotesa
2. Bentuk- bentuk karya ilmiah
1.
Karya Ilmiah Berbentuk
Makalah
Makalah adalah suatu karya
tulis ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah ini umumnya merupakan salah
satu syarat untuk menyelesaikan suatu
perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian,
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian,
observasi, atau survey yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok orang. Laporan
ilmiah yang menjadi persyaratan akademis
di perguruan tinggi biasanya disebut
Skripsi, yang biasanya dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis
untuk jenjang S2, dan
Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh
sebuah penerbit buku umum untuk dijual
secara komersial di pasaran. Buku ilmiah
dapat berisi pelajaran khusus sampai
ilmu pengetahuan umum yang lain.
3. Contoh Karangan ilmiah :
a.
Makalah
Lazimnya,
makalah dibuat melaluikedua cara berpikir tersebut. Tetapi, tidak menjadi soal
manakala disajikan berbasis berpikir deduktif (saja ) atau induktif (saja).
Yang penting, tidak berdasar opini belaka.
b.
Skripsi
Skripsi
adalah karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat kelulusan.
c.
Disertasi
Pencapaian
gelar akademik tertinggi adalah predikat Dokter syarat mendapatkan gelar
sarjana(S1). Bobotnya 6 satuan kredit semester (SKS) dan dalam pengerjakannya
dibantu oleh dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari
awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu
mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
d.
Tesis
Tesis
merupakan jenis karya ilmiah yang bobot ilmiahnya lebih dalam dan tajam
dibandingkan skripsi. Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pasca sarjana.
Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam
mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.or.
Gelar dotor (ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (s3) telah mempertahankan
disertasi dihadapa Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau
Doktor dibidang masing-masing.
e.
Artikel Ilmiah
semisal skripsi tesis, disertasi atau penelitian lainnya dalam
bentuk lebih praktis.
B. KARANGAN
NON-ILMIAH
Karangan non-ilmiah adalah karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya
menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
· Ditulis berdasarkan fakta pribadi
· Fakta yang disimpulkan subyektif
· Gaya bahasa konotatif dan populer
· Tidak memuat hipotesis
· Penyajian dibarengi dengan sejarah
· Bersifat imajinatif
· Situasi didramatisir
· Bersifat persuasif
· Tanpa dukungan bukti
2. Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
· Dongeng
· Cerpen
· Novel
· Drama
· Roman
3. Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari
beberapa aspek :
- Pertama
Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil
penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara
fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan
pengamatan atau empiri.
- Kedua
Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam
pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan
langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi.
- Ketiga
Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa
ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan
karya ilmiah.
C. Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir
untuk memecahkan masalah secara sistematis,empiris, dan terkontrol.
Metode ilmiah merupakan proses berpikir untuk memecahkan masalah
Metode ilmiah berangkat dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahannya. Proses berpikir ilmiah dalam metode ilmiah tidak berangkat dari sebuah asumsi, atau simpulan, bukan pula berdasarkan data atau fakta khusus. Proses berpikir untuk memecahkan masalah lebih berdasar kepada masalah nyata. Untuk memulai suatu metode ilmiah, maka dengan demikian pertama-tama harus dirumuskan masalah apa yang sedang dihadapi dan sedang dicari pemecahannya. Rumusan permasalahan ini akan menuntun proses selanjutnya.
Pada Metode Ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis
Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara sistematis dengan bertahap, tidak zig-zag. Proses berpikir yang sistematis ini dimulai dengan kesadaran akan adanya masalah hingga terbentuk sebuah kesimpulan. Dalam metode ilmiah, proses berpikir dilakukan sesuai langkah-langkah metode ilmiah secara sistematis dan berurutan.Metode ilmiah didasarkan pada data empiris
Setiap metode ilmiah selalu disandarkan pada data empiris. maksudnya adalah, bahwa masalah yang hendak ditemukan pemecahannya atau jawabannya itu harus tersedia datanya, yang diperoleh dari hasil pengukuran secara objektif. Ada atau tidak tersedia data empiris merupakan salah satu kriteria penting dalam metode ilmiah. Apabila sebuah masalah dirumuskan lalu dikaji tanpa data empiris, maka itu bukanlah sebuah bentuk metode ilmiah.Pada metode ilmiah, proses berpikir dilakukan secara terkontrol
Di saat melaksanakan metode ilmiah, proses berpikir dilaksanakan secara terkontrol. Maksudnya terkontrol disini adalah, dalam berpikir secara ilmiah itu dilakukan secara sadar dan terjaga, jadi apabila ada orang lain yang juga ingin membuktikan kebenarannya dapat dilakukan seperti apa adanya. Seseorang yang berpikir ilmiah tidak melakukannya dalam keadaan berkhayal atau bermimpi, akan tetapi dilakukan secara sadar dan terkontrol.1. Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya.Permusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?b. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.c. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.d. Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.e. Merumuskan Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.2. Tujuan Mempelajari Metode Penulisan ilmiah :
a. Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara
sistematis
b. Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis
c. Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah
d. Untuk mencari ilmu
pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan
data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan
kesimpulan.
e. Mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan
pengetahuan
yang dapat diandalkan.
D. Penyusunan Sintesis
Sintesis diartikan sebagai komposisi
atau kombinasi bagian-bagian atau elemen-elemen yang membentuk satu kesatuan.
Selain itu, sintesis juga diartikan sebagai kombinasi konsep yang berlainan
menjadi satu secara koheren, dan penalaran induktif atau kombinasi dialektika
dari tesis dan antitesis untuk memperoleh kebenaran yang lebih tinggi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(2003) sintesis diartikan sebagai “paduan berbagai pengertian atau hal sehingga
merupakan kesatuan yang selaras atau penentuan hukum yang umum berdasarkan
hukum yang khusus.” Pengertian ini sejalan dengan pendapat Kattsoff (1986) yang
menyatakan bahwa maksud sintesis yang utama adalah mengumpulkan semua
pengetahuan yang dapat diperoleh untuk menyusun suatu pandangan dunia. Metode
Sintesis Melakukan penggabungan semua pengetahuan yang diperoleh untuk
menyusun satu pandangan dunia.
Beberapa contoh dari pernyataan Sintetis
adalah :
1 . Bumi itu bulat.
2 . Raka adalah anak yang menyenangkan.
Fungsi Sintesis
Sintesis berfungsi untuk menggabungkan atau
mengkompromikan dari pernyataan satu kepada pernyataan lain untuk memperoleh
kesimpulan yang komprehensif.
Contoh :
1.Ilmu
adalah aktifitas
2.Ilmu
adalah metode
3.Ilmu
adalah produk
Kesimpulan
: ilmu adalah aktifitas, metode, dan produk.
Dalam
penulisan karya ilmiah pada dasarnya adalah merangkum intisari bacaan yang
berasal dari beberapa sumber. Kegiatan ini harus memperhatikan data publikasi
atas sumber-sumber yang digunakan, kemudian dimasukan dalam daftar pustaka.
Cara
Membuat Sintesis
Ada
sejumlah syarat yang harus diperhatikan oleh penulis dalam membuat sintesis, di
antaranya (Utorodewo dkk, 2004: 97):
1 . Penulis harus bersikap objektif dan
kritis atas teks yang digunakannya
2 . Bersikap kritis atas sumber yang
dibacanya
3 . Sudut pandang penulis harus tajam
4 . Penulis harus dapat mencari kaitan
antara satu sumber dengan sumber lainnya
5 . Penulis harus menekankan pada bagian
sumber yang diperlukannya
Daftar Pustaka
- http://rararirureroo.blogspot.co.id/2013/06/metode-ilmiah-definisi-tujuan-langkah.html
- http://tulisantulisannugroho.blogspot.co.id/2013/03/perbedaan-karangan-ilmiah-non-ilmiah.html
- https://haririyanto.wordpress.com/2015/05/30/softskill-bahasa-indonesia-3/
- http://diosdorn.blogspot.co.id/2015/03/bahasa-indonesia-ke-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar