Banner Link Gunadarma
".

Rabu, 27 November 2013

Tugas Softskill - Laporan Keuangan




Dosen : EKANING SETYARINI

        
  Dalam artikel kali ini saya akan membahas tentang Laporan Analisis Keuangan suatu Perusahaan Jasa. Apa itu Perusahaan Jasa? Agar lebih tahu tentang Perusahaan Jasa kita lihat dulu apa itu Perusahaan Jasa.
          Perusahaan jasa merupakan unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud (jasa) dengan maksud meraih keuntungan. Akan tetapi, Perusahaan jasa juga membutuhkan produk berwujud dalam menyelenggarakan kegiatan usahanya. Misalnya, Perusahaan angkutan menawarkan jasa transportasi kepada masyarakat. Untuk mendukung usahanya, Perusahaan membutuhkan sarana transportasi berupa mobil atau bus.

Dari pengertian di atas, Perusahaan jasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

A. Produk yang ditawarkan berupa benda tidak berwujud (jasa). Jasa merupakan sesuatu yang tidak bisa dilihat, tetapi manfaatnya bisa dirasakan.

B. Perusahaan dan konsumen kesulitan untuk mengukur tingkat harga jasa. Tingkat harga merupakan sesuatu yang bersifat tidak mutlak karena mahal atau tidaknya harga yang ditetapkan perusahaan tergantung tingkat kepuasan konsumen.

C. Produk yang ditawarkan tidak bisa disimpan dalam bentuk persediaan. Artinya, jasa tidak bisa disimpan, dijual kembali kepada orang lain, atau dikembalikan kepada perusahaan tempat konsumen membeli jasa.

___________________________________________________________________________________

           Setelah Mengetahui apa itu Perusahaan Jasa. Sesuai dengan judul artikel kali ini maka saya akan membahas tentang Laporan Analisis Keuangan, tapi terlebih dahulu kita lihat apa saja sih Aspek - aspek yang ada dalam perusahaan untuk membuat laporan keuangan.






1. Rasio Likuiditas
Adalah  menunjukkan  kemampuan suatu  perusahaan  untuk  memenuhi kewajiban  keuangannya  yang  harus segera  dipenuhi, atau  kemampuan   perusahaan  untuk memenuhi  kewajiban  keuangan pada saat ditagih
 A.    Current Ratio
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Current Ratio = Aktiva Lancar x 100 %
                               Hutang Lancar
=6.625.476.341 / 10.234.566.366
= 0,64 atau 64%
Interpretasi : kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar. Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 0,64.
B.    Cash Ratio (Ratio of immediate solvency)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang disimpan di Bank.
Cash =           Kas        x 100%
             Hutang Lancar
= 1.268.899.036 / 10.234.566.366 
= 0,12 atau 12%
Interpretasi :  kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi
dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan.
Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh kas dan efek Rp 0,12.
C.     Quick (Acid test) Ratio
Merupakan rasio yang digunaka untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva yang lebih likuid.
 Quick Ratio  =     Aktiva Lancar  - Persediaan x 100 %
                                          Hutang Lancar
                            
= 1.268.899.036 +( 1.011.118.566 + 648.706.188 + 312.500.280) / 10.234.566.366
= 0,31 atau 31%
Interpretasi : kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar yang lebih likuid (quick assets).
Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh quick assets Rp 0,31.

 2.      Rasio Solvabilitas
Rasio ini disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank)
a.Total debt to total asset ratio (Rasio Hutang terhadap Harta)
Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang lancar dan hutang jangka panjang dan jumlah seluruh aktiva diketahui. Rasio ini menunjukkan berapa bagian dari keseluruhan aktiva yang dibelanjai oleh hutang. 
 Total Debt TER =  Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang  x 100%
                                                       Modal Sendiri 
= 27.529.315.506 / 39.473.742.904
= 0,69 atau 69%
b. Total Debt to Equity Ratio  (Rasio hutang terhadap Equitas)
Merupakan Perbandingan antara hutang – hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri, perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibanya .
Total  Deb to Total Asset Ratio  =   Total Hutang  X 100 %
                                                                Total Aktiva


= 10.234.566.366 / 21.514.997.088
= 0,47 atau 47 %
 3.      Rasio Rentabilitas
Rasio ini disebut juga sebagai Ratio Profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah :
a.      Gross Provit Marjinal (margin laba kotor)
Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.
Gross Profit Margin = Laba kotor  x 100 %
                                         Penjualan 

= 2.037.451.918 / 211.054.867
= 9,65%
b.      Net Profit Marginal (margin laba bersih)
Merupakan rasio yang digunaka nuntuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan.
Net Profit Margin = Laba Setelah Pajak  x 100 %
                                    Penjualan Bersih

= 508.763.944 / 39.473.742.904
= 0,012 atau 1,2%
c.       Earning Power of Total Invesment
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto.
EPTI = Laba sebelum pajak  x 100 %
                    Total aktiva 
= 154.568.739 / 39.473.742.904
= 3,91%
d.      Return of Equity (pengembalian atas equitas)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen.
ROE =      Laba setelah pajak         x 100 %
          Equitas pemegang saham
= 6.943.212 / 21.514.997.088
= 3,22%


Kesimpulan :
Laporan keuangan suatu perusahaan itu sangat penting dan dibuat agar masyarakat mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut sekaligus kinerja perusahaan dan juga sebagai bahan referensi apabila publik menginginkan transaksi saham dengan perusahaan yang bersangkutan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar