Banner Link Gunadarma
".

Senin, 24 April 2017

PENDEKATAN TRADISIONAL FORMULASI TEORI AKUNTANSI



Pendekatan tradisional merupakan riset konvensional dan bukannya riset aliran baru yang mengandalkan pemikiran tradisional untuk merumuskan kerangka akuntansi konseptual.

Pendekatan tradisional formulasi teori akuntansi reaksi metode :
1.      Deskriptif / Normatif
2.      Teoritis / Unteoritis
3.      Penjelasan Deduktif / Induktif
4.      Fokus : Konsep belajar kesejahteraan sosial / Ekonomi

            Perbedaan opini, pendekatan, dan penilaian akuntansi menyebabkan munculnya dua metodologi, deskriptif dan normatif:
1.      Teori deskriptif: dalam profesi akuntansi ada keyakinan yang luas bahwa akuntansi
merupakan suatu seni yang tidak dapat diformalkan dan bahwa mwtodologi yang digunakan secara tradisional dalam penyusunan teori akuntansi merupakan sebuah upaya menilai apa yang terjadi melalui praktik-praktik akuntansi.
2.      Teori Normatif: berupaya menyajikan lebih pada “apa yang seharusnya” (ought to be) daripada “apa yang terjadi” (what is).

Pendekatan-Pendekatan dalam Penyusunan Teori Akuntansi

A.    Pendekatan Non Teoritis
Pendekatan Pragmatis terdiri dari penyusunan teori yang ditandai dengan penyesuaian terhadap praktik sesungguhnya yang bermanfaat untuk memberi saran solusi praktis. Teknik-teknik dan prinsip akuntansi seharusnya dipilih atas dasar manfaatnya bagi pengguna informasi akuntansi dan keterkaitannya dengan proses pembuatan keputusan.
Pendekatan Otoritarian dalam penyusunan teori akuntansi yang umumnya digunakan oleh organisasi profesi terdiri dari sejumlah peraturan praktik-praktik akuntansi. “Suatu teori tanpa konsekuensi praktik adalah teori yang buruk”.
  
B.     Pendekatan Deduktif
Pendekatan ini dimulai dengan adanya asumsi-asumsi dasar dan hasil penarikan konklusi yang bersifat logis tentang suatu subjek dengan sejumlah pertimbangan.
Tahap-tahap yang digunakan untuk menjalankan pendekatan deduktif terdiri dari:
        Penetapan tujuan-tujuan pelaporan keuangan
        Pemilihan dalil-dalil akuntansi
        Penentuan prinsip-prinsip akuntansi
        Pengembangan teknik-teknik akuntansi
Langkah-langkah yang digunakan untuk memperoleh pendekatan deduktif akan meliputi:
        Menentukan tujuan dari laporan keuangan
        Memilih postulat dari akuntansi
        Menghasilkan prinsip dari akuntansi
        Mengembangkan teknik dari akuntansi

C.     Pendekatan Induktif
              Pendekatan induktif dalam penyusunan teori akuntansi dimulai dengan serangkaian pengamatan, kemudian pengukuran serta selanjutnya aktivitas untuk memperoleh suatu konklusi. Pendekatan induktif dalam penyusunan teori akuntansi mencakup 4 tahap:
        Pencatatan seluruh pengamatan
        Penganalisaan dan pengelompokkan pengamatan untuk mendeteksi adanya hubungan  
      yang berulang (kesamaan/kemiripan).
        Penginduksian asal mula konklusi-konklusi dan prinsip-prinsip akuntansi dari  
      pengamatan-pengamatan yang menggambarkan hubungan secara berulang.
        Pengujian konklusi yang dibuat.

            Dalam pendekatan induktif, kebenaran dari dalil bergantung pada pengamat akan adanya kecukupan contoh kejadian dari hubungan yang berulang. Beberapa pembuat teori akuntansi bergantung pada observasi praktik akuntansi dalam mengusulkan suatu kerangka berpikir bagi akuntansi.

D.    Pendekatan Etis
            Pendekatan etis terdiri atas konsep kewajaran , keadilan, ekuitas, dan kenyataan. Kewajaran telah menjadi salah satu tujuan dasar akuntansi. Committee on auditing procedures mengacu pada kriteria dari “kewajaran dari penyajian” seperti kepatuhan terhadap prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, oengungkapan, konsistensi, dapat diperbandingkan.

E.     Pendekatan Sosiologi
            Pendekatan sosiologi menekankan pengaruh social dari teknik akuntansi. Hal ini merupakan pendekatan etis yang berpusat pada suatu konsep dari kewajaran yang lebih luas, kesejahteraan social. Berdasar pada pendekatan sosiologi, prinsip atau teknik akuntansi yang ada dievaluasi untuk penerimaan dari dasar pengaruh laporannya terhadap seluruh kelompok dalam komunitas.
            Pendekatan sosiologi terhadap formulasi suatu teori akuntansi telah memberikan kontribusinya kepada evolusi dari sebuah subdisiplin ilmu akuntansi baru, yang dikenal sebagai akuntansi sosioekonomi. Tujuan untama dari akuntansi sosioekonomi adalh untuk mendorong entitas-entitas bisnis yang berfungsi di system pasar bebas untuk memperhitungkan dampak dari pengaruh kegiatan produksi mereka sendiri dalam lingkungan social melalui pengukuran, internalisasi, dan pengungkapan dalam laporan keuangan mereka.

F.      Pendekatan ekonomi
            Pendekatan ekonomi dalam merumuskan suatu teori akuntansi menekankan pada pengendalian perilaku dari indicator-indokator makro ekomoni yang dihasilkan oleh adopsi dari berbagai teknik akuntansi. Ketika pendekatan etis berfokus pada suatu konsep “kewajaran” dan pendekatan sosiologi pada suatu konsep “ kesejahteraan social”, pendekatah ekonomi berfokus pada suatu konsep dari “ kesejahteraan ekonomi umum”.
Konsekuensi ekonomi dari laporan keuangan termasuk, antara lain :
(1) dintribusi kesejahteraan
(2) tingkat resiko agragat dan alokasi resiko diantara individu
(3) konsumsi dan produksi agregat
(4) alokasi sumber daya antar perusahaan
(5) penggunaan sumber daya untuk produksi, sertifikasi, penyebaran, pemrosesan,
      analisis dan interpretasi dari informasi keuangan
(6) penggunaan sumber daya dalam pengembangan, penyesuaian, penekanan, dan litigasi
      dari regulais, dan
(7) penggunaan dari sumber daya dalam sektor privat mencari informasi.

Pendekatan Selektif Untuk Perumusan Teori Akuntansi
           Pendekatan selektif adalah merupakan akibat dari berbagai usaha oleh individu dan professional serta organisasi pemerintah untuk berpartisipasi dalam pematangan konsep dan prinsip dalam akuntansi.

Kesimpulan
           Pendekatan tradisional terhadap perumusan suatu teori akuntansi telah menggunakan metedologi normative atau metodologi deskriptif suatu pendekatan teoritis atau nonteoritis suatu bentuk alasan deduktif atau induktif dan telah berfokus pada suatu konsep kewajaran, kesejahteraan social, kesejahteraan ekonomi.




Selasa, 03 Mei 2016

MONEY AND HAPPINESS

What Is Money ?
     Money is a good that acts as a medium of exchange in transactions. Classically it is said that money acts as a unit of account, a store of value, and a medium of exchange. Most authors find that the first two are nonessential properties that follow from the third. In fact, other goods are often better than money at being intertemporal stores of value, since most monies degrade in value over time through inflation or the overthrow of governments.

What Is Happiness ?
     Happiness is a mental or emotional state of well-being defined by positive or pleasant emotions ranging from contentment to intense joy. A variety of biological, psychological, religious and philosophical approaches have striven to define happiness and identify its sources. Various research groups, including positive psychology, are employing the scientific method to research questions about what "happiness" is, and how it might be attained.

Money And Happiness 
    A song from the famous English pop group the Beatles told us that money can't buy us love. Many people also believe that money cannot buy happiness. In fact, there is an expression that says 'money is the root of all evil'. However, A new study from Cambridge University suggests that money can buy you happiness. Researchers conducted A study on the spending habits of customers in A bank. They compared what the bank customers bought with their personality. The research team compared the personalities of 625 people with A list of how they spent their money. The conclusion of the study was that what people buy can lead to happiness, but only if they buy the right things.

    One of the researchers believes the study may change the way people think about money and happiness. He said it showed, "that spending can increase our happiness when it is spent on goods and services that fit our personalities". He said Internet companies could use information about people's happiness to recommend products and services that make people happier. Another researcher said spending money could be more important in our lives than we thought. She said: "Spending money on products that help us express who we are as individuals could turn out to be as important to our well-being as finding the right job, the right neighbourhood or even the right friends and partners." 

Quotes About Money And Happiness
'' Money can't buy happiness, but it can make you awfully comfortable while you're being misereble''.   
  (Clare Booth Luce)
'' People say buy money can't happiness, but it can sure keep alot of things from you sad''.
  (Raheem Askia)
'' Money can't buy happiness, but neither can poverty''.
  (Leo Rosten)
'' Money can't buy you happiness, but it does bring you a more pleasent from of missery''.
  (Spike Milligen)


Source :
 




Selasa, 29 Desember 2015

KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH, PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS, DAN RANCANGAN USULAN PENELITIAN

 
TUGAS 3
BAHASA INDONESIA 2
 
 
     1.      KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH 
                   2.      PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH 
 3.      RANCANGAN USULAN PENELITIAN 


NAMA            :  WULAN PUSPITASARI
NPM               :  29213367
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015/2016
 
 
 
Konsep Menulis Laporan Ilmiah
Konsep dari laporan ilmiah adalah berkaitan dengan penelitian, fakta, dan objektif dari permasalahan yang dibahas dalam laporan ilmiah. Maka laporan ilmiah itu harus objektif dan sesuai dengan fakta yang ada, serta disusun secara sistematis.

§  Pengertian Karya Ilmiah
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11

§  Penyusunan Karya Ilmiah
Penyusunan karya ilmiah harus memnuhi kaidah, antara lain :
     1)    Penyebutan sumber tulisan yang jelas.
    Jika penyusunan karya ilmiah mengutip pendapat orang lain, maka sumber kutipan itu harus disebutkan    
    dengan jelas dan lengkap. 
     2)    Memenuhi kaidah penulisan kata, frasa, dan kalimat yang sesuai dengan bahasa yang baik dan benar 
          (Wardani, 2007 : 20).

Ciri-ciri Karya Ilmiah 
          Karya ilmiah menggunakan bahasa keilmuan, yaitu ragam bahasa yang menggunakan istilah-istilah keilmuan yang khusus dan hanya dapat dipahami oleh pakar pada bidang tertentu. Oleh karena itu penulis karya ilmiah hendaknya mengambil topic permasalahan karya ilmiah nya sesuai bidang yang ditekuni agar hasil karya-karya ilmiahnya dapat lebih terperinci dan mendalam. 

Ciri-ciri bahasa keilmuan sebagai media karya ilmiah antara lain :
 1.  Reproduktif, artinya bahwa maksud yang ditulis oleh penulisnya diterima dengan makna yang 
      sama oleh pembaca.
 2. Tidak ambigu, artinya tidak bermakna ganda akibat penulisnya kurang menguasai materi atau kurang  
      mampu  menyusun kalimat dengan subjek dan predikat yang jelas.
 3. Tidak Emotif, artinya tidak melibatkan aspek perasaan penulis. Hal-hal yang diungkapkan harus rasional, 
      tanpa diberi tambahan pada subjektifitas penulisnya.
 4. Penggunaan bahasa baku dalam ejaa, kata, kalimat dan paragraf. Penulis harus menggunakan bahasa 
     mengikuti kaidah tatabahasa agar tulisannya tidak mengandung salah tafsir bagi pembaca. 
 5. Penggunaan istilah keilmuan, artinya penulis karya ilmiah harus mempergunakan istilah-istilah keilmuan 
     bidang tertentu sebagai bukti penguasaan penulis terhadap ilmu yang tidak dikuasai oleh penulis pada 
     bidang yang lain.
 6. Bersifat dekoratif, artinya penulis dalam karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang hanaya 
     memiliki satu makna.
 7. Rasional, artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis, alur pemikiran yang lancer, 
     dan kecermatan penulisan.
8.  Ada kohesi antarkalimat pada setiap paragraf dalam setiap bab.
9.  Bersifat straightforward atau langsung ke sasaran. Tulisan ilmiha hendaknya tidak berbelit-belit, tetapi 
     langsung ke penjelasan atau paparan yang hendak disampaikan kepada pembaca.
10. Penggunaaan alimat efektif, artinya kalimat itu padat berisi, tidak berkepanjangan (bertele-tele), sehingga 
      makna yang hendak disampaikan kepada pembaca tepat mencapai sasaran(Rahayu, 207 : 50). 


Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah
1). Tahap Persiapa 
     Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah.   
     Tahapan ini terdiri dari: 
Topik yang dipilih sebaiknya topik yang menarik dan diketahui oleh penulis.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/blankstate/tahap-tahap-penyusunan-karangan-ilmiah_54f41169745513a32b6c853b
       §  Topik
Topik yang dipilih sebaiknya topik yang menarik dan diketahui oleh penulis. Selain itu, topik yang baik adalah topik yang mempunyai lingkup yang terbatas.

        §  Judul
Setelah menentukan topik langkah selanjutnya adalah menentukan judul. Penentuan judul dalam kerangka ilmiah dapat dilakukan dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dimana, kapan, bagaimana. Selain itu, dalam membuat sebuah karangan ilmiah, judul haruslah berupa frasa bukan kalimat.

        §   Membuat Kerangka Karangan 
              Langkah terakhir dari dalam tahap persiapan adalah menentukan kerangka karanagan. Kerangka 
              ini nantinya akan membantu dalam proses penulisan karangan.
 
2)      Pengumpulan Data
Tahap kedua dalam menulis karangan ilmiah adalah pengumpulan data. Data dapat diperoleh dari beberapa sumber yaitu :

§  Media
Data yang dapat diperoleh dari media, antara lain : buku, koran, majalah, internet, ataupun media yang lain.

§  Lapangan
              Data yang berasal dari lapangan dapat diperoleh dengan cara : pengamatan, wawancara, atau 
              eksperimen.

3)      Pengorganisasian dan Pengonsepan
Dalam pengorganisasian atau pengonsepan, data yang telah kita peroleh dibagi berdasarkan jenis, sifat, atau bentuk. Pada tahap ini pengolahan dan penganalisian data menggunakan teknik yang diperlukan. Misalnya, data yang bersifat kuantitatif dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode statistic. Setelah data diolah dan dianalisis, kemudian dapat dilakukan pengonsepan karangan ilmiah sesuai dengan kerangka yang telah dibuat.
4)      Pemeriksaan atau Penyuntingan Konsep
Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan terhadap konsep yang saling bertentangan maupun yang berulang ulang. Dalam tahap ini, penjelasan yang tidak diperlukan maka akan dibuang, sedangkan penjelasan baru yang akan mendukung karangan akan ditambahkan untuk menunjang pembahasan.
5)      Penyajian
Dalam penyajian karangan ilmiah haruslah diperhatikan dari segi bahasa dan bentuk penyajian . kalimat yang digunakan dalam menulis karangan ilmiah harus sesuai dengan standar Bahasa Indonesia yang baku. Sedangkan dalam bentuk penyajian, perlu diperhatikan urutan unsur-unsur karangan dan ketentuan yang berlaku.
  
Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.

Rancangan usulan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok :
1.Bagian Awal
   a. Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
          Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif   
   menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
   Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi
 
  b.Identitas penyusun rancangan.
         Didahului dengan kata oleh, lalu ditulis nama penelitian, atau identitas lainnya yang dianggap penting.
 
 c.Tanggal pengajuan rancangan
        Diajukan kepada Program Pascasarjana
        Institut Teknologi Sepuluh Nopember
        pada tanggal ………………………….. 20………

2.Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
a.Rasional dari judul yang dipilih.
b.Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
c.Tujuan dan kegunaan penelitian.
d.Kerangka pemikiran teoritis.
e.Rancangan hipotesis, jika dipakai.
f.Metode penelitian.
g.Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi.
h.Jadwal penelitian.

3.Bagian Akhir
a.Daftar pustaka sementara.
     Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :
a. Untuk buku :
1.Nama penulis
2.Tahun penerbitan
3.Judul buku
4.Nama penerbit
5.Tempat penerbitan.

b. Untuk jurnal :
1.Nama penulis
2.Tahun penerbitan
3.Judul tulisan
4.Nama jurnal
5.Jilid ( dan nomor )
6.Halaman

c. Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.

d. Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.b.Daftar riwayat hidup penyusun 
     rancangan.

b. Daftar riwayat hidup penyusun rancangan
      Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :
a.Nama lengkap dan derajat akademik
b.Tempat dan tanggal lahir
c.Pangkat dan jabatan
d.Riwayat pendidikan tinggi
e.Karya ilmiah
f.Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
g.Penghargaan ilmiah, bila ada.  
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/blankstate/tahap-tahap-penyusunan-karangan-ilmiah_54f41169745513a32b6c853b
 
    
Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/blankstate/tahap-tahap-penyusunan-karangan-ilmiah_54f41169745513a32b6c853b
Tahap persiapan adalah tahap awal yang perlu dilakukan dalam menulis karangan ilmiah

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/blankstate/tahap-tahap-penyusunan-karangan-ilmiah_54f41169745513a32b6c853b